Budidaya Cabai Untung Besar – Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Budidaya Cabai Agar Tidak Rugi

Budidaya cabai merupakan salah satu pilihan yang tepat, karena jika harga cabai tinggi saat panen maka omzet yang didapat sunggul fantastis. Namun jangan salah jika anda asal-asalan dalam budidaya cabai, rugi besar bisa menghampiri anda. Dalam budidaya cabai tingkat spekulasi petani sangat besar, karena di Indonesia sampai saat ini harga cabai tidak bisa stabil. Pemerintah selalu menyalahkan bahwa ada permainan pasar disini, namun faktor itu tidak 100% benar. Ada banyak faktor lain yang harus diketahui petani cabai agar saat panen tiba, harga cabai sedang bagus.

Dalam artikel ini kami akan membagikan beberapa langkah yang baik untuk dilakukan oleh petani cabai agar mendapatkan untung besar. Beberapa informasi kami tulis berdasarkan pengalaman penulis pribadi yang sudah bertahun-tahun membudidayakan tanaman cabai, selian itu informasi juga berdasarkan beberapa majalah pertanian yang kami anggap tepat. Adapun beberapa beberapa hal yang harus anda perhatikan sebelum budidaya cabai adalah sebagai berikut:

Memperkirakan Banyaknya Lahan Yang Ditanami Cabai

Ini merupakan faktor paling mempengaruhi harga cabai. Dalam berspekulasi anda juga harus punya data yang sekiranya bisa anda gunakan untuk menghitung, kira-kira seberapa banyak lahan yang akan ditanami cabai dan nantinya waktu panen bersamaan dengan waktu panen anda. Jika sekiranya saat anda akan menanam cabai, banyak petani petani lain yang juga baru memulai untuk menanam cabai, maka besar kemungkinan harga cabai saat panen nanti akan murah, karena produksi cabai dipanen dalam jumlah besar dalam waktu yang hampir bersamaan.

Seperti yang dikutib dari majalah trubus. “Melesetnya perolehan omzet pekebun di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta itu, saat pertama kali menanam cabai pada Desember 2007. Ketika itu dengan populasi 6.500 tanaman di lahan seluas 4.000 m2, petani berhitung akan mendapatkan omzet Rp40-juta dari produksi 4 ton cabai. Namun ternyata hanya mengantongi omzet Rp14-juta, jauh dari prediksi. Anjloknya omzet itu diduga karena meluasnya penanaman cabai di sentra. Begitu musim petik tiba, panen melimpah. Imbasnya harga cabai terjun bebas mencapai Rp3.500 – Rp6.000/kg dari semula Rp10.000/kg. Berkaca dari pengalaman itu saat menanam cabai berikutnya di lahan 1800 m2 pada Agustus 2009 petani harus sudah melihat bahwa luas lahan tanam di sentra jauh berkurang.”

Baca Juga : Benih Cabai Merah Hibrida F1

Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mendapatkan data, seberapa luas tanah yang akan ditanami cabai? Beberapa cara juga sudah diterapkan oleh kelompot tani kami.

1. Survey : Survey sekalian berkunjung ke sesama kelompok tani yang biasa menanam cabai, biasanya hal ini kita laksanakan 1 bulan sebelum memutuskan untuk menanm cabai atau tidak.
2. Mengamati Psikologi Petani : Hal ini bisa anda lakukan, meski terlihat mudah namun ternyata lebih susah dari poin 1, karena anda harus bisa mengamati pola pikir petani lain.
3. Menggunakan Aplikasi : Baru baru ini kami mendapatkan aplikasi yang sangat bagus, aplikasi tersebut bernama SIPINDO. Awalnya kami iseng iseng dengan aplikasi ini, ternyata setelah dipelajari, sebenarnya banyak sekali manfaat aplikasi ini jika sebagian petani sudah sadar akan teknologi. Untuk lebih jelasnya, kami akan bahas secara detail pada artikel berikutnya.

Sigap Mengendalikan Hama Yang Menyerang

Terkadang selian faktor menanam cabai beramai-ramai sehingga produksi melonjak dan membuat harga turun, faktor penyakit yang menyerang tanaman cabai juga dapat mempengaruhi harga cabai. Penyakit cabai yang sering menyebar secara masal adalah penyakit pathek, dimana buah tidak bisa mulus sampai tua, ada sedikit bintik atau jamur disetiap sisi buah. Biasanya penyakit ini jika sudah muncul sangat susah dikendalikan dan mnyebar dengan cepat, sehingga petani terpaksa memanen cabai sebelum terkena pathek dimana buah cabai masih muda. Selian itu penyakit ini membuat tingkat produktivitas tanaman berkurang, bahkan bisa mencapai 50%. Oleh karena itu,meski lahan sentra yang ditanami cabai sangat luas, namun karena hama membuat produksi menurun, harga cabai bisa melambung tinggi.

Dalam keadaan seperti ini, petani yang sigap dalam membasmi hama cabai akan memperoleh hasil panen yang tetap tinggi, sehingga omzet juga akan besar. Beberapa cara yang bisa dilakukan petani dalam mengatasi maslah ini didantaranya yaitu dengan menyemprotkan fungisida, menambahkan obat perekat atau minyak goreng jika saat musim hujan, dan juga membuat perangkap hama berupa metileugenol. beberapa cara tersebut akan kami sampaikan lebih detail pada artikel berikutnya.

Menjadi Petani Modern

Salah satu cara agar tetap mendapatkan harga yang bagus saat panen cabai tiba adalah dengan menggandeng mitra diatas perjanjian kontrak. Petani harus berani menjadi suplier atau pemasok perusahaan yang membutuhkan bahan baku cabai. Sehingga meski harga turun, petani akan tetap mendapatkan harga sesuai kontrak. Peluang besr bagi petani saat ini adalah membudidayakan cabai dengan sistem organik. Cabai organik sangat berpotensi besar diserap oleh perusahaan besar. Selain itu petani yang membudidayakan cabai organik juga masih sangat sedikit, padahal di negara lain seperti Malaysia saja pertanian secara organik sudah sangat umum.

Tags: agar budidaya cabai tidak rugi, agar menanam cabai tidak rugi, budidaya cabai, kunci sukses budidaya cabai, menanam cabai, rahasia budidaya cabai, rahasia menanam cabai, sukses budidaya cabai, sukses menanam cabai, teknik budidaya cabai, teknik menanam cabai, untung besar budidaya cabai, untung besar menanam cabai, untung budidaya cabai, untung menanam cabai