4 CARA PERAWATAN PADA TANAMAN ALPUKAT PLUWANG

Bersama kami Bibitbuahku.com, kali ini kita akan membahas terkait cara perawatan pada tanaman Alpukat Pluwang.

Alpukat pluwang merupakan jenis alpukat unggulan yang sedang menjadi topik pembicaraan. Buahnya yang memiliki penampilan menarik, yakni ukuran buahnya yang sering disebut-sebut sebagai jenis alpukat raksasa, kulitnya yang mengkilap dan mulus, serta mudah dikelupas. Bagi para petani buah serta pekebun, buah yang berukuran raksasa tentu menjadi peluang yang menggiurkan. Dikatakan raksasa, karena ukurannya dapat mencapai 2 kg per buahnya. Atau, jika dibandingkan, setara dengan dua sampai tiga buah alpukat jenis pada umumnya. Sungguh, sangat fantastis, bukan?

Keunggulan – keunggulan lain dari alpukat pluwang adalah tingkat produktisivitasnya yang tinggi. Karena buah alpukat jenis ini memiliki sifat adaptif, yaitu dapat tumbuh di dataran tinggi namun dapat tumbuh dengan baik pula di dataran rendah, sehingga tingkat produktivitasnya pun menjadi tinggi. Harga dari tingkat pekebun buah atau petani buah saja mencapai Rp. 25.000- Rp. 30.000 per kg. Bisa jadi, harga jual di tengkulak dan toko buah dapat lebih tinggi lagi. Dengan langkah budidaya yang ideal, proses penanaman yang memiliki kultur yang sehat, juga perawatan yang optimal, hasilnya tentu dapat menjadi alternatif bisnis yang menjanjikan.

Perawatan alpukat pluwang idealnya sama seperti perawatan pada tanaman buah pada umumnya. Karena jenis alpukat pluwang merupakan jenis tanaman buah yang tidak membutuhkan perlakuan khusus dalam perawatan. Alpukat pluwang memiliki sifat adaftif. Namun demikian, kita juga perlu mengetahui idealnya dalam perawatan tanaman buah alpukat pluwang itu seperti apa.
Pada kesempatan ini, mari kita belajar bersama, beberapa idealnya perawatan pada tanaman buah alpukat pluwang. Dengan demikian, hasil budidaya dan penanaman alpukat pluwang akan jauh lebih memuaskan.

Cara Perawatan Ideal Pada Tanaman Alpukat Pluwang

CARA PERAWATAN PADA TANAMAN ALPUKAT PLUWANG

1. Kombinasikan Antara Penyiraman, Pemupukan, dan Pemangkasan Yang Pas

Perawatan ideal yang pertama adalah mengkombinasikan antara penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan yang pas serta sesuai dengan porsi. Siram tanaman setidak-tidaknya dua kali sehari, setiap pagi dan sore hari. Hindari terlalu sering menyiram tanaman, karena kondisi tanah yang terlalu basah dan lembek dapat mengundang banyak hama serta penyakit. Selain itu, akar-akarnya juga akan menjadi lebih mudah membusuk, kemudian dapat menyebabkan kematian.
Sebaliknya, jika tanaman alpukat pluwang terlalu sedikit mendapatkan asupan air, tanaman alpukat pluwang akan cepat mengering dan memperlambat proses fotosintesis.

Untuk mengetahuinya, bisa dengan melakukan cekking yang berkala. Masukan jari kamu ke sela-sela tanah di sekitara tanaman, hingga sedalam buku kedua jari kamu. Jika jari kamu terasa sangat basah saat diangkat, maka tanaman alpukat pluwang cukup mendapatkan air. Begitu juga berlaku sebaliknya.
Sementara itu, gunakan pupuk organik atau pupuk kompos yang sudah terfermentasi. Pupuk yang sudah difermentasikan biasanya memiliki tekstur kering dan berwarna hitam agak kecoklatan. Kamu bisa mencampurkan pupuk kompos ini pada saat penanaman, yakni pada tanah galian yang akan ditimbunkan pada tanaman. Pemberian pupuk pasca penanaaman, dapat dilakukan tiap empat sampai lima minggu sekali. Sebaiknya, gunakan pupuk organik yang ramah lingkungan atau gunakan pupuk kimia sebagai opsi atau alternatif terakhir.

Kemudian, lakukan pemangkasan atau bisa disebut sebagai Pruninguntuk membentuk tajuk tajuk tanaman juga mempercepat proses pembentukan bunga, hingga proses pembentukan buah. Manfaat lain dalam proses pemangkasan adalah dapat membuka akses jalan penyinaran dari sinar matahari ke seluruh bagian organ tanaman sehingga membantu proses fotosintesis. Tanaman alpukat pluwang yang dapat berfotosintesis dengan optimal, dan intensitas cahaya matahari yang cukup, dapat mengurangi resiko dari hama dan penyakit.
Pemangkasan dapat dilakukan setelah tanaman buah alpukat pluwang berumur tiga sampai empat bulan.

2. Cabuti Rumput Liar dan Gulma Parasit

Perawatan ideal pada tanaman alpukat pluwang selanjutnya adalah mencabut rumput liar dan gulma parasit. Rumput liar dan gulma parasit suka mencuri nutisi yang terkandung pada tanah yang sangat diperlukan oleh tanaman buah alpukat pluwang kamu. Oleh karenanya, kamu harus selalu mencabut rumput liar dan gulma parasot tersebut kapanpun serta dimanapun kamu melihatnya.
Cabut rumput liar dan gulma parasit dengan tangan, agar tidak merusak agar tanaman. Kamu juga bisa melakukan penggemburan tanah untuk membantu tanah bernafas.

3. Pangkas Tanaman Yang Mati atau Berpenyakit

Perawatan ideal lain pada tanaman alpukat pluwang adalah memangkas tanaman yang terindekasi terserang hama atau penyakit. Hal ini bertujuan untuk mencegah persebaran pada organ tanaman yang lain.
Organ tanaman yang terkena hama maupun penyakit dapat dengan cepat menyebar ke seluruh organ tanaman lain. Jangan lupa buang bagian organ yang kamu pangkas itu. Jangan jadikan organ yang terkena hama atau penyakit sebagai bahan pembuatan pupuk kompos, karena justru akan memunculkan masalah baru.

4. Buat Sistem Drainase Yang Baik

Irigasi atau drainase merupakan hal penting dalam sistem perawatan ideal terhadap tanaman, khususnya tanaman alpukat pluwang. Bila drainase pada lahan tanam baik, kita dapat mengatur komposisi air pada lahan tanam, sehingga tanaman tidak mengalami kelebihan air. Idealnya, tanah yang baik dan gembur, akan mempengarhi pula pertumbuhan yang baik pada tanaman yang tumbuh di atasnya.

Apabila, lahan tanam kamu memiliki sistem drainase yang kurang baik, kamu dapat membuat drainase buatan dengan membuat galian di sekitar tanaman. Bila perlu, kamu dapat juga mencapurnya dengan sekam ataupun pasir. Hal ini dapat membantu penyerapan air serta meningkatkan sistem drainase.

Simak kelanjutan artikel kami terkait : 5 Hama dan Penyakit Tanaman Alpukat Pluwang

Tags: alpukat, alpukat pluwang, perawatan, perawatan alpukat pluwang