Cara Jitu Mengatasi Masalah Busuk Buah pepaya

Pohon buah pepaya mudah terkena serangan penyakit layu akibat Erwinia papayae.

Wabah itu bermula dr sebuah noktah kecil berwarna hitam di atas daun buah pepaya. Titik hitam itu kmudian menyebar ke batang dan buah. Pohon itu akhirnya mati. Petani di Tangerang, Provinsi Banten, Tatang Halim, tidak lantas berpangku tangan menghadapi masalah itu. Ia berusaha mengatasi  serangan penyakit itu dengan menyemprotkan fungisida.

Tatang juga menyemprotkan herbisida untuk mematikan rumput liar dan gulma yg tumbuh di sekeliling pohon buah pepaya, membongkar dan memusnahkan bonggol pohon agar tidak menjadi sumber inokulum. Selain itu Tatang menjaga pola tanam sehingga drainase dan aerasinya bagus. Tatang menanam buah pepaya berpola zig-zag berjarak tanam sekitar 3 m x 1,5 m.Akan tetapi, semua usaha Tatang tak berhasil, 500 pohon mati perlahan-lahan hanya dalam tiga bulan.

Cepat Menular

Menurut Tatang serangan penyakit itu tidak pandang bulu. Pohon muda hingga dewasa tak dapat terhindar dr serangannya. Tatang menduga, penularan terjadi karena vektor yg dapat berpindah dengan cepat. “Kalau terserang melalui benih tidak mungkin, karena banyak daerah terjangkit dengan cepat,” ujar Tatang. Petani buah pepaya sejak 2010 itu mengatakan bahwa penyakit itu bertahun-tahun ada di Indonesia.

Semula penyakit itu muncul di Jakarta dan sekitarnya seperti Bogor dan Tangerang. Namun, sekarang penyakit serupa menyerang kebun buah pepaya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Beberapa waktu lalu buah pepaya Tatang yg terserang berumur 1,5 tahun. Ia berusaha mempertahankan buah karena pohon sudah dewasa. Paling tidak dengan kondisi pohon setengah sehat, ia masih mampu panen beberapa buah buah pepaya sebelum pohon mati.

Meski terserang penyakit saat pohon dewasa, buah tetap manis dan berwarna merah. Pekebun buah pepaya di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, Sigit Rahadi, menuturkan bahwa penularan penyakit itu cepat. Ia menanam 40 buah pepaya calina. Namun, saat berbuah dan matang, calina terserang penyakit. Saat Sigit mencicip buah, rasanya hambar. Di pangkal batang terdapat bercak putih, pertumbuhan pucuk tidak normal, dan agak keriting.

Pada buah kedua dan ketiga yg masak, mulai muncul bulatan hitam. Akibat serangan penyakit itu daun rontok dan sebagian pangkal batang busuk. Sigit memusnahkan semua pohon, karena penyakit itu menulari singkong di sebelahnya sehingga pohon juga membusuk. “Saya mengira itu serangan bakteri, karena kalau cendawan dapat sembuh dengan fungisida atau trichoderma,” kata Sigit.

Bakteri Patogen

Menurut ahli budidaya pohon buah dr Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Sobir MSi, penyakit layu itu karena serangan bakteri Erwinia papayae yg ditularkan oleh serangga. Penyakit itu diidentifikasi pertama di Jawa pada 1931, kmudian menyebar ke berbagai negara, seperti negara-negara di kawasan Karibia, Amerika, dan Asia. Infeksi pertama terjadi pada sisi atas maupun sisi bawah daun.

Cara pemencaran penyakit lainnya—selain melalui serangga vektor—belum pasti. Penyakit itu berkembang biak pada musim hujan, ketika kelembapan tinggi. Penularannya sngat cepat, dimulai dr daun, pucuk, batang, buah, tangkai, kmudian menjalar ke seluruh bagian pohon. Pucuk yg terserang akan hilang dan menyebabkan batang mengering. Dampaknya pohon pun mati.
“Bakteri Erwinia endemik selama 30 tahun,” ujar Sobir. Beberapa pohon inang bakteri patogen itu adalah melon, kacang tunggak, dan tomat. Guru besar Universitas Padjajaran, Prof Dr Ir Tarkus Suganda M Sc PhD, menuturkan jika tidak segera ditangggulangi, penyebarannya sngat cepat. Dalam waktu beberapa hari, penyakit itu bisa menghabiskan puluhan pohon buah pepaya.
Tanah yg lembap, suhu rendah, dan curah hujan tinggi kondisi paling baik bagi perkembangbiakan dan penyebaran busuk bakteri. Bakteri dapat tertular melalui alat potong buah. Satu pisau dr pohon sakit ke pohon sehat dapat menularkan penyakit akibat Erwinia papayae itu. Menurut Tarkus penyakit menyerang pohon sehat melalui lubang alami, luka, atau melalui biji.
Erwinia papayae atau bersinonim dengan Bacillus papayae tidak dapat bertahan lama pada akar pohon sakit yg membusuk dalam tanah. Namun, bila terdapat pohon inang alternatif seperti kacang tunggak, blewah dan tomat, bakteri ini dapat hidup lebih lama. Bakteri akan tetap bertahan pada biji buah pepaya yg terinfeksi meski melalui tahap pengeringan hingga 30 hari.

Tatang sebetulnya hendak mencegah serangan penyakit itu dengan infus untuk memudahkan proses pemberian pestisida cair secara perlahan. Ia hendak memasang sebuah infus berisi fungsisida di setiap pohon. Menurut Tatang penggunaan infus menghemat tenaga kerja untuk menyemprotkan pestisida dan tidak perlu terus-menerus memberikan pestisida. Cairan infus langsung mengobati penyakit buah pepaya dr dalam. Untuk menjaga sterilisasi pohon, selang infus harus selalu diganti. Namun, kendalanya biaya perlakuan itu relatif mahal.
Menurut Tarkus Suganda, jika penyakit sudah mewabah penanganannya dengan mencabut pohon dan membakarnya untuk mencegah penularan bakteri ke pohon sehat. Serangga vektor menularkan bakteri layu Erwinia dr pohon sakit kepada pohon sehat. Petani harus memastikan tanah yg akan ditanami bibit harus bersih dr bonggol sisa pohon sebelumnya. Sebab bonggol pohon dapat merangsang pertumbuhan cendawan yg merusak pohon buah pepaya. TRUBUS

Tags: agar buah pepaya tidak busuk dipohon, agar buah tidak busuk dipohon, bakteri penyerang busuk buah pepaya, cara mencegah buah pepaya dr busuk, hama busuk buah, hama pembususk buah pepaya, menagapa buah pepaya dapat busuk, mengapa buah busuk dipohon, mengatasi buah busuk, mengatasi buah busuk dipohon, Mengatasi hama buah pepaya